Kota dan negara tuan rumah
Kota tuan rumah untuk Olimpiade biasanya dipilih tujuh tahun menjelang perayaan Olimpiade.[195] Proses seleksi dilakukan dalam dua tahap yang memakan waktu dua tahun. Calon kota tuan rumah mengajukan proposal ke NOC di negaranya. Jika terdapat lebih dari satu kota dari negara yang sama mengajukan proposal ke NOC nya, maka NOC di negara tersebut biasanya menggunakan seleksi internal, karena hanya satu kota per NOC yang dapat diajukan ke IOC sebagai nominasi kota tuan rumah. Setelah batas waktu pengajuan proposal kepada NOC tercapai, tahap pertama (aplikasi) dimulai dengan kota-kota pemohon diminta untuk mengisi kuesioner tentang kriteria utama yang terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade.[196] Dalam tahap ini, kota pemohon harus memberikan jaminan bahwa mereka akan mematuhi Piagam Olimpiade dan peraturan lainnya yang ditetapkan oleh IOC.[195] Kuesioner yang telah diisi oleh kota pemohon di evaluasi oleh kelompok khusus yang ditugaskan oleh IOC. Dari hasil evaluasi ini, Dewan Eksekutif IOC memilih kota kandidat yang akan dilanjutkan ke tahap pencalonan.[196]
Setelah kota-kota kandidat tuan rumah Olimpiade terpilih, mereka akan di analisis oleh Komisi Evaluasi. Komisi ini akan mengunjungi kota-kota kandidat, mewawancarai pejabat setempat dan memeriksa tempat-tempat yang prospektif. Selama proses wawancara, kota kandidat juga harus menjamin bahwa mereka sanggup untuk mendanai Olimpiade. Berikutnya, Komisi Evaluasi melaporkan hasil analisisnya pada IOC sebulan sebelum keputusan akhir diputuskan.[195] Setelah tugas Komisi Evaluasi selesai, daftar calon dipresentasikan dalam sidang umum IOC. Sidang umum ini diselenggarakan di suatu negara yang tidak memiliki kota kandidat dalam pencalonan. Para anggota IOC memberikan masing-masing satu suara untuk memilih kota tuan rumah Olimpiade. Setelah terpilih, kota tuan rumah beserta NOC nya akan menandatangani kontrak dengan IOC dan secara resmi dinobatkan sebagai kota tuan rumah penyelenggara Olimpiade.[195]
Hingga tahun 2016, Olimpiade telah diselenggarakan oleh 44 kota di 23 negara, namun sebagian besarnya adalah kota-kota di Eropa dan Amerika Utara. Kota-kota di luar itu yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade terhitung hanya delapan kota. Sejak Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan, Olimpiade telah diselenggarakan di Asia dan Oseania sebanyak empat kali, meningkat tajam dibandingkan dengan 92 tahun sebelumnya (cuma dua kota). Rio de Janeiro menjadi kota pertama di Amerika Selatan yang menjadi kota penyelenggara Olimpiade (2016). Sedangkan kota-kota di Afrika tidak ada yang berhasil lolos ke tahap pencalonan.[196]
Amerika Serikat telah menyelenggarakan empat Olimpiade Musim Panas dan empat Olimpiade Musim Dingin, paling banyak dibanding negara lain. Britania Raya telah menjadi tuan rumah dua Olimpiade Musim Panas, dan menjadi tuan rumah yang ketiga kalinya pada Olimpiade London 2012. Jerman, Australia, Prancis dan Yunani adalah negara-negara yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas sebanyak dua kali. Di antara kota-kota tuan rumah, hanya Los Angeles, Paris, Athena dan London yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas lebih dari sekali (masing-masing dua kali). Dengan diselenggarakannya Olimpiade Musim Panas 2012 di London, kota ini memegang rekor baru sebagai satu-satunya kota yang telah menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas sebanyak tiga kali.
Mengenai Olimpiade Musim Dingin, Prancis telah menjadi tuan rumah untuk tiga Olimpiade, sementara Swiss, Austria, Norwegia, Jepang dan Italia telah menyelenggarakan dua kali Olimpiade. Olimpiade Musim Dingin terakhir diadakan di Vancouver, Kanada, menjadi Olimpiade Musim Dingin kedua dan ketiga secara keseluruhan yang diselenggarakan di Kanada. Olimpiade Musim Dingin berikutnya akan diselenggarakan untuk pertama kalinya di Rusia pada tahun 2014.
Sumber: Encyclopædia Britannica.[197]
Buatlah Jadwal Belajar
Tips yang pertama untuk menang olimpiade adalah dengan membuat jadwal belajar yang terstruktur dan jelas. Hal ini sangat berguna untuk membantu Anda konsiten dalam belajar dan memperdalam pemahaman Anda terkait materi yang keluar di olimpiade yang Anda ikuti.
Anda bisa membuat jadwal harian ataupun mingguan. Tuliskan apa saja materi yang kira-kira akan Anda pelajari selama hari itu. Cara ini akan mempermudah Anda menyelesaikan semua materi yang akan diujikan ketika olimpiade.
Tidak hanya itu, jadwal belajar seperti ini juga akan membantu Anda lebih konsisten dalam belajar dan tidak terganggu oleh hal-hal lain.
Salah satu cabang perlombaan yang ada di OSN (Olimpiade Sains Nasional) adalah matematika. Sebagai mata pelajaran yang tidak mudah, tentu tingkat kesulitan olimpiade ini akan lebih tinggi lagi dari pada pelajaran matematika biasa. Jika kamu berniat mengikuti lomba ini, berikut adalah cara menang olimpiade matematika yang bisa kamu ikuti.
Simbol, motto dan maskot
Gerakan Olimpiade menggunakan simbol untuk mewakili cita-cita yang terkandung dalam Piagam Olimpiade. Simbol Olimpiade- yang lebih dikenal dengan nama cincin Olimpiade- terdiri dari lima buah cincin yang saling berkait dan merupakan kesatuan dari lima benua yang ada di bumi (Amerika, Afrika, Asia, Australasia dan Eropa). Versi berwarna dari simbol itu berupa cincin-cincin yang berwarna biru, kuning, hitam, hijau dan merah dengan latar berwarna putih yang membentuk bendera Olimpiade. Warna-warna ini dipilih karena setiap negara setidaknya memiliki satu dari warna-warna tersebut dalam bendera nasionalnya. Bendera ini diadopsi pada tahun 1914 tetapi baru dikibarkan pertama kali dalam Olimpiade Antwerpen 1920 di Belgia. Setelah itu, bendera ini selalu berkibar dalam perayaan Olimpiade setiap tahunnya.[110]
Moto Olimpiade adalah "Citius, Altius, Fortius", yang merupakan ungkapan dalam bahasa Latin yang berarti "Faster, Higher, Stronger" (bahasa Inggris) atau "Lebih cepat, Lebih tinggi, Lebih kuat" (bahasa Indonesia). Kutipan Coubertin selanjutnya dinyatakan dalam kredo Olimpiade, yang berbunyi:
"Hal terpenting dalam Olimpiade bukanlah untuk menang, tetapi untuk berpartisipasi. Seperti juga hal yang paling penting dalam hidup bukanlah kemenangan, tetapi perjuangan. Hal terpenting bukannya karena telah berhasil mengalahkan, namun karena telah berjuang dengan baik."[110]
Sebulan sebelum perayaan Olimpiade dimulai, api Olimpiade menyala di Olympia, Yunani dalam sebuah upacara ritual yang mencerminkan budaya Yunani kuno. Seorang pendeta wanita yang bertindak sebagai imam membakar obor dengan menempatkannya di dalam cermin parabola yang memfokuskan sinar matahari, ia kemudian menyalakan obor pembawa estafet pertama, yang akan memulai estafet obor Olimpiade ke berbagai kota di dunia dan berakhir di stadion di kota tuan rumah penyelenggara Olimpiade.[111] Meskipun api telah menjadi simbol Olimpiade sejak tahun 1928, estafet obor baru diperkenalkan dalam Olimpiade Berlin 1936 sebagai bagian dari upaya pemerintah Jerman saat itu untuk mempromosikan ideologi Sosialis Nasionalis-nya.[110]
Maskot Olimpiade biasanya berupa binatang atau sosok manusia yang mewakili warisan budaya negara tuan rumah dan mulai diperkenalkan pada tahun 1968. Pemilihan maskot ini berperan penting dalam mempromosikan identitas Olimpiade pada penyelenggaraan Olimpiade Moskwa 1980 di Rusia saat beruang Misha, maskot Olimpiade saat itu, mencapai ketenaran internasional.[112] Maskot dari Olimpiade Beijing 2008 adalah Fuwa, lima makhluk yang mewakili lima fengshui; unsur penting dalam kebudayaan Tiongkok.[113] Sedangkan maskot untuk Olimpiade London 2012 bernama Wenlock dan Mandeville; dua karakter animasi yang menggambarkan dua tetes baja dari industri baja di Bolton.[114]
Sebagaimana yang diamanatkan oleh Piagam Olimpiade, berbagai elemen pertunjukan dilakukan dalam upacara pembukaan Olimpiade.[115][116] Tata cara penyelenggaraan upacara pembukaan Olimpiade ditetapkan dalam Olimpiade Antwerpen 1920 di Belgia.[117] Upacara pembukaan biasanya dimulai dengan pengibaran bendera dan pengumandangan lagu kebangsaan negara tuan rumah.[115][116] Negara tuan rumah kemudian menampilkan pertunjukan tari, musik, nyanyian dan teater yang memperlihatkan identitas lokal mereka.[117] Pertunjukan artistik ini telah menjadi ajang prestise sendiri bagi negara-negara tuan rumah Olimpiade untuk menyajikan pembukaan yang lebih meriah dan lebih memorable dari negara tuan rumah sebelumnya. Upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008 dilaporkan menelan biaya sebesar $100 juta, sebagian besar terpakai untuk sesi pertunjukan artistik.[118]
Setelah sesi pertunjukan artistik, para atlet berparade ke dalam stadion yang dikelompokkan menurut negaranya masing-masing. Yunani secara tradisional ditetapkan sebagai negara pertama yang berparade untuk menghormati asal usul Olimpiade. Selanjutnya, masing-masing negara berparade sesuai dengan urutan abjad dan negara tuan rumah menjadi negara terakhir yang berparade. Pada Olimpiade Athena 2004, bendera Yunani diparadekan pertama kali memasuki stadion, sementara kontingen Yunani berparade paling terakhir. Kemudian, obor Olimpiade dibawa masuk ke dalam stadion dan diteruskan sampai mencapai tempat penyalaan obor -biasanya dibawa oleh atlet Olimpiade terkenal dari negara tuan rumah- untuk selanjutnya dinyalakan, yang menandai berakhirnya sesi upacara pembukaan Olimpiade.[115][116]
Upacara penutupan Olimpiade berlangsung setelah semua pertandingan olahraga selesai. Pembawa bendera dari masing-masing negara memasuki stadion, diikuti oleh keseluruhan kontingen secara bersama-sama tanpa adanya pengelompokkan berdasarkan negara. Tiga bendera nasional dikibarkan bersamaan dengan pengumandangan lagu kebangsaan negara tuan rumah: bendera Yunani; untuk menghormati tempat kelahiran Olimpiade, bendera negara tuan rumah saat ini, dan bendera negara tuan rumah penyelenggara Olimpiade berikutnya.[119] Ketua panitia penyelenggara dan Presiden IOC petahana berpidato untuk menyatakan Olimpiade secara resmi ditutup kemudian diikuti dengan pemadaman obor Olimpiade.[120] Dalam sesi upacara penutupan Olimpiade Antwerpen 1920, wali kota tuan rumah menyerahkan bendera Olimpiade kepada presiden IOC kemudian diteruskan kepada wali kota tuan rumah Olimpiade berikutnya.[121] Setelah upacara penutupan, negara tuan rumah secara singkat memperkenalkan dirinya dengan menampilkan seni tari dan teater yang mewakili budaya mereka.[119]
Upacara penyerahan medali diadakan setelah hasil dari masing-masing pertandingan diputuskan. Peringkat pertama, kedua dan ketiga dari masing-masing cabang olahraga berdiri di atas podium bertingkat tiga untuk selanjutnya dikalungkan medali.[122] Setelah medali dikalungkan oleh salah seorang pejabat IOC, bendera nasional dari ketiga negara pemenang dikibarkan diiringi dengan pengumandangan lagu kebangsaan negara peraih medali emas.[123] Kesukarelaan warga negara tuan rumah juga diperlukan dalam prosesi penyerahan medali untuk membantu para pejabat yang mengalungkan medali dan mengibarkan bendera negara pemenang.[124] Dalam setiap perayaan Olimpiade, upacara penyerahan medali biasanya diadakan setelah hasil pertandingan diputuskan. Untuk cabang olahraga maraton putra, pertandingan biasanya diadakan pada pagi hari terakhir pelaksanaan Olimpiade dan penyerahan medalinya diadakan pada malam upacara penutupan.[119]
Olimpiade terdiri dari 35 cabang olahraga, 30 disiplin dan hampir 400 pertandingan. Sebagai contoh, gulat adalah olahraga Olimpiade Musim Panas yang terdiri dari dua disiplin: Greco-Roman dan Freestyle. Masing-masing disiplin diperlombakan ke dalam empat belas pertandingan untuk pria dan empat pertandingan untuk wanita, masing-masing mewakili kelas berat yang berbeda.[125] Olimpiade Musim Panas mempertandingkan 26 cabang olahraga, sedangkan Olimpiade Musim Dingin hanya menawarkan 15 cabang olahraga untuk diperlombakan.[126] Atletik, renang, anggar dan senam artistik adalah cabang-cabang olahraga yang tidak pernah absen diperlombakan dalam Olimpiade Musim Panas. Sedangkan ski lintas alam, seluncur indah, hoki dan seluncur es merupakan cabang-cabang olahraga yang rutin diperlombakan dalam Olimpiade Musim Dingin. Bulu tangkis, bola basket dan bola voli pada awalnya dipertandingkan sebagai cabang olahraga demonstrasi, kemudian dipromosikan sebagai cabang olahraga Olimpiade tetap. Beberapa cabang olahraga seperti tarik tambang, polo dan golf pernah dipertandingkan dalam Olimpiade sebelumnya, namun tidak dilanjutkan pada Olimpiade baru-baru ini.[127]
Olahraga Olimpiade diatur oleh Federasi Olahraga Internasional (IF) yang dikelola oleh IOC. Saat ini terdapat 35 IF dalam Gerakan Olimpiade, mewakili masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.[126] Ada cabang olahraga yang diakui oleh IOC tapi tidak termasuk dalam program Olimpiade seperti rugbi dan boling. Olahraga ini tidak di klasifikasikan sebagai olahraga Olimpiade, namun dapat di promosikan ke status ini.[128][129] Beberapa cabang olahraga yang sama sekali belum pernah dipromosikan sebagai olahraga Olimpiade antara lain catur dan selancar.[130]
Kongres IOC ke-112 pada tahun 2002 membatasi cabang olahraga dalam Olimpiade maksimal 28 cabang olahraga, 301 pertandingan dan 10.500 atlet.[131] Tiga tahun kemudian, dalam kongres IOC ke-117, revisi dilakukan, yang mengakibatkan tersingkirnya sofbol dan bisbol dari daftar cabang olahraga dalam Olimpiade London 2012. Karena tidak ada kesepakatan untuk mempromosikan dua olahraga tersebut, Olimpiade London berlangsung dengan hanya mempertandingkan 26 cabang olahraga.[131] Pada pelaksanaan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 nanti, Olimpiade akan kembali ke sistem maksimum 28 cabang olahraga dengan menambahkan rugbi dan golf ke dalam daftar.[132]
Prancis, Britania Raya dan Swiss adalah negara-negara yang tidak pernah absen mengirimkan delegasinya pada ajang Olimpiade sejak 1896. Sebagian besar negara melewatkan Olimpiade karena kurangnya atlet yang berkualitas, namun beberapa negara memilih untuk memboikot perayaan Olimpiade karena alasan tertentu. Pada Olimpiade London 1908, Irlandia memboikot negaranya sendiri, Britania Raya, setelah Britania Raya menolak memberikan kemerdekaan pada Irlandia.[133] Irlandia juga memboikot Olimpiade Berlin 1936 karena IOC membatasi tim yang boleh berpartisipasi hanya dari Negara Bebas Irlandia, bukannya dari Kepulauan Irlandia.[134] Ada tiga peristiwa pemboikotan dalam Olimpiade Melbourne 1956; Belanda dan Spanyol menolak berpartisipasi karena keterlibatan Uni Soviet dalam Revolusi Hungaria, Kamboja, Mesir, Irak dan Lebanon memboikot Olimpiade Melbourne karena Krisis Suez, sedangkan Tiongkok (Republik Rakyat Tiongkok) juga ikut-ikutan memboikot karena keikutsertaan Taiwan (Republik Tiongkok) dalam Olimpiade.[133] Pada Olimpiade Tokyo 1964, Indonesia dan Korea Utara mencabut diri dari Olimpiade, setelah beberapa atlet mereka didiskualifikasi karena mengikuti Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang (GANEFO) di Jakarta. Pada waktu itu, GANEFO dianggap sebagai pertandingan saingan Olimpiade.[133]
Pada Olimpiade München 1972 dan Olimpiade Montreal 1976, sebagian besar negara Afrika mengancam untuk memboikot Olimpiade sebelum IOC melarang Afrika Selatan dan Rhodesia untuk berpartisipasi karena rezim Apartheid mereka. Selandia Baru juga salah satu alasan pemboikotan Afrika, sebab tim nasional rugbi mereka yang telah bertandang ke Afrika Selatan untuk bertanding juga diperbolehkan ikut Olimpiade. IOC mengakui kasus yang pertama, namun menolak melarang Selandia Baru dengan alasan bahwa rugbi bukanlah bagian dari olahraga Olimpiade.[135] Memenuhi ancaman mereka, dua puluh negara Afrika beserta Guyana dan Irak mengundurkan diri dari Olimpiade Montreal 1976 setelah beberapa atlet mereka berlaga dalam pertandingan.[135][136] Taiwan juga memutuskan untuk memboikot Olimpiade Montreal karena RRT mengintimidasi panitia untuk melarang Taiwan berkompetisi menggunakan nama, bendera dan lagu kebangsaan Republik Tiongkok.[137] Taiwan tidak berpartisipasi lagi sampai Olimpiade Los Angeles 1984, di mana saat itu mereka berlaga di bawah nama Tiongkok Taipei serta menggunakan bendera dan lagu kebangsaan yang baru.[138]
Pada tahun 1980 dan 1984, negara-negara penentang Perang Dingin memboikot Olimpiade di Moskwa dan Los Angeles. Enam puluh lima negara menolak untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Moskwa 1980 karena invasi Soviet ke Afghanistan. Pemboikotan ini mengurangi jumlah negara yang berpartisipasi menjadi 81 negara, jumlah terendah sejak tahun 1956. Amerika Serikat juga mengancam akan memboikot Olimpiade di Moskwa jika pasukan Soviet tidak segera mundur dari Afghanistan, dan boikot tersebut akhirnya terjadi pada tanggal 21 Maret 1980[139] Empat tahun kemudian, Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur (kecuali Rumania) juga memboikot balik Olimpiade Los Angeles 1984, dengan alasan bahwa mereka tidak bisa menjamin keselamatan atlet mereka. Tanggal 8 Mei 1984, Uni Soviet mengeluarkan pernyataan pemboikotan yang berisi bahwa pemboikotan disebabkan oleh sentimen "anti-Soviet" yang muncul di AS pada saat itu.[140] Negara-negara Blok Timur yang memboikot Olimpiade Los Angeles kemudian menggelar pertandingan mereka sendiri yang bernama Pertandingan Persahabatan pada bulan Juli dan Agustus 1984.[141][142]
Beberapa ancaman pemboikotan juga terjadi dalam Olimpiade Beijing 2008 sebagai protes terhadap catatan Hak Asasi Manusia Tiongkok mengenai kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah RRT terhadap etnis Tibet, meskipun pada akhirnya tidak satupun negara yang melakukan pemboikotan dalam Olimpiade Beijing 2008.[143][144] Pada bulan Agustus 2008, pemerintah Georgia menyatakan boikot terhadap Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 di Rusia sebagai bentuk protes atas keterlibatan Rusia dalam Perang Ossetia Selatan tahun 2008.[145][146]
Pada bulan Februari 2011, Iran mengancam akan memboikot Olimpiade London 2012 karena tampilan logo London 2012 yang tampak mengeja kata "Zion".[147] Iran mengirimkan keluhannya kepada Komite Olimpiade Internasional, sambil menyatakan logo ini "rasis" dan meminta logo tersebut ditarik dan desainernya "dikecam". IOC "diam-diam" menolak permintaan tersebut, dan Iran pada akhirnya mengumumkan bahwa mereka tidak jadi memboikot ajang tersebut.[148]
Sejak awal, Olimpiade telah digunakan sebagai ajang untuk mempromosikan ideologi politik. Nazi memanfaatkan Olimpiade Berlin 1936 sebagai propaganda untuk menunjukkan pada dunia bahwa Partai Sosialis Nasionalis itu baik hati dan cinta damai, meskipun pada kenyataannya mereka memanfaatkan Olimpiade untuk menunjukkan superioritas bangsa Arya.[149] Jerman dengan superioritas bangsa Arya-nya memang menjadi negara yang paling sukses dalam Olimpiade Berlin 1936, namun patut dicatat, kemenangan paling gemilang pada saat itu justru diraih oleh seorang atlet keturunan Afrika-Amerika bernama Jesse Owens, yang meraih 4 medali emas dan Ibolya Csák; seorang atlet Yahudi asal Hungaria.[150] Uni Soviet tidak berpartisipasi sampai Olimpiade Helsinki 1952. Sebaliknya, sejak tahun tahun 1928, Soviet menyelenggarakan ajang olahraga internasional sendiri bernama Spartakiad. Selama masa-masa perang tahun 1920-an dan 1930-an, organisasi komunis dan sosialis di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, berusaha menentang apa yang mereka sebut sebagai "Olimpiade Borjuis" dengan menyelenggarakan ajang tandingan bernama Olimpiade Pekerja.[151][152] Dalam Olimpiade Melbourne 1956, Uni Soviet berjaya dan muncul sebagai negara adidaya baru dalam dunia olahraga. Uni Soviet memanfaatkan publisitas yang muncul karena memenangkan Olimpiade dengan menyebarkan ideologi politiknya.[153] Beberapa atlet secara individu juga telah memanfaatkan Olimpiade untuk mempromosikan agenda politik mereka. Dalam Olimpiade Mexico City 1968, dua orang atlet atletik Amerika Serikat, Tommie Smith dan John Carlos, yang memenangkan tempat pertama dan ketiga dalam lari 200 meter, mengangkat tangan dan memberikan hormat yang diartikan sebagai salam orang kulit hitam (black power salute) di atas podium kemenangan. Runner-up saat itu, Peter Norman dari Australia mengenakan lencana bertuliskan "Proyek Olimpiade untuk Hak Asasi Manusia" untuk menunjukkan dukungannya pada Smith dan Carlos. Atas hal ini, Presiden IOC saat itu, Avery Brundage mengeluarkan dan mencabut gelar juara mereka karena salam rasis dan berbau politik tidak diperbolehkan dalam Olimpiade. Namun insiden ini mempunyai pengaruh kuat ke media.[154]
Baru-baru ini, dikabarkan bahwa pemerintah Iran mengambil langkah untuk menghindari segala macam bentuk pertandingan dengan atlet asal Israel. Seorang atlet judo asal Iran, Arash Miresmaeli, menolak untuk bertanding dengan atlet Israel dalam Olimpiade Athena 2004. Walaupun kemudian ia di diskualifikasi karena kelebihan berat badan, Miresmaeli malah dianugerahi hadiah uang sebesar $125.000 oleh pemerintah Iran, jumlah yang dibayarkan kepada semua atlet peraih medali emas di Iran. Miresmaeli dibebaskan dari tuduhan sengaja menghindari pertandingan oleh panitia namun tetap saja penerimaan hadiah uang tersebut menimbulkan kecurigaan.[155]
Perbanyak Kerjakan Latihan Soal
Belajar memang merupakan hal yang penting, namun jika Anda hanya belajar tanpa melatih kemampuan untuk mengerjakan latihan soal maka akan sedikit sia-sia. Pasalnya dengan mengerjakan latihan soal, Anda bisa mengukur kemampuan Anda sudah sampai mana dan sejauh apa.
Tidak hanya itu, dengan sering-sering mengerjakan latihan soal Anda juga akan menemukan banyak soal dengan materi yang sama namun berbeda model. Anda juga bisa mengetahui materi mana saja yang kira-kira belum Anda pelajari atau belum Anda pahami. Tentunya hal ini akan sangat membantu Anda untuk mengevaluasi belajar Anda selama ini.
Dan akan lebih baik jika Anda mencari soal-soal olimpiade dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu, Anda bisa tahu letak perbedaan soal-soal olimpiade dari tahun ke tahun dan memudahkan Anda dalam memahami setiap model soal yang akan keluar ketika olimpiade. Tentu sangat membantu Anda untuk menang olimpiade bukan?
Larangan Rusia dari Olimpiade Musim Dingin 2018
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018, yang akan diselenggarakan di Pyeongchang, Korea Selatan, karena masalah doping pada tanggal Selasa, 6 Desember 2017
IOC telah membekukan Komite Olimpiade Rusia, namun para atlet Rusia masih akan diperbolehkan untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2018 asal mereka menggunakan seragam "Atlet Olimpiade dari Rusia" (bahasa Inggris: The Olympic Athletes from Russia) di bawah Bendera Olimpiade, dan Lagu Olimpiade akan dimainkan dalam upacara.
Atlet wanita pertama kalinya diijinkan untuk ikut serta dalam Olimpiade Paris 1900, namun dalam Olimpiade Barcelona 1992, sekitar tiga puluh lima negara masih mengirimkan semua kontingen pria ke Olimpiade.[163] Jumlah ini turun pesat selama tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1996, Lita Fariman adalah atlet wanita pertama yang mewakili Iran dalam Olimpiade lewat cabang olahraga menembak.[164] Dalam Olimpiade Sidney 2000, Bahrain mengirimkan dua atlet wanita untuk pertama kalinya ke ajang Olimpiade: Fatema Hameed Gerashi dan Mariam Mohamed Hadi Al Hilli.[165] Tahun 2004, Robina Muqim Yaar dan Friba Razayee mencatatkan diri sebagai atlet wanita pertama yang berlaga mewakili Afganistan dalam ajang Olimpiade.[166] Empat tahun berikutnya, Uni Emirat Arab juga mengirim atlet wanita ke Olimpiade Beijing untuk pertama kalinya: Maitha Al Maktoum (taekwondo) dan Latifa Al Maktoum (berkuda).[167]
Hingga tahun 2010, tercatat tiga negara yang sama sekali belum pernah mengirimkan atlet wanita ke ajang Olimpiade. Negara-negara tersebut adalah: Brunei, Arab Saudi dan Qatar. Brunei cuma pernah berpartisipasi dalam tiga perayaan Olimpiade, itupun dengan jumlah atlet yang sangat sedikit. Arab Saudi dan Qatar telah berpartisipasi dalam banyak ajang dan tetap konsisten mengirim kontingen pria ke Olimpiade. Tahun 2010, Komite Olimpiade Internasional menyatakan akan "menekan" negara-negara tersebut untuk memperbolehkan dan memfasilitasi keikutsertaan atlet-atlet wanita dalam Olimpiade London 2012. Anita DeFrantz, ketua Komisi Perempuan IOC menyarankan agar negara-negara yang mencegah keikutsertaan atlet-atlet wanita supaya dilarang untuk mengikuti Olimpiade. Tak lama kemudian, Komite Olimpiade Qatar mengumumkan bahwa mereka akan mengirim empat atlet wanita dari cabang menembak dan anggar pada Olimpiade London 2012. Di Arab Saudi, hukum nasional di negara tersebut secara eksplisit memang melarang wanita untuk berlaga dalam Olimpiade.[168][169]
Pada bulan Juni 2012, secara mengejutkan Kedutaan Arab Saudi di London mengumumkan akan mengirimkan atlet wanita untuk berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2012 untuk pertama kalinya. Brunei juga mengumumkan kalau mereka akan mengirimkan atlet wanitanya ke ajang Olimpiade yang mulai berlangsung pada tanggal 27 Juli 2012 di London, Inggris.[170] Pada akhirnya, Arab Saudi mengirim dua atlet wanita ke London (Wodjan Ali Seraj Abdulrahim Shahrkhani; judo dan Sarah Attar; lari 800-meter); Qatar 4 atlet dan Brunei satu (Maziah Mahusin; rintangan 400m).[171] Dengan demikian, Olimpiade London 2012 menjadi Olimpiade pertama di mana kesemua negara peserta mengikutsertakan atlet perempuan dalam kontingennya.[172]
Cabang olahraga pada Olimpiade yang menampilkan pria dan wanita berlaga secara bersamaan adalah berkuda. Tidak ada istilah "olahraga wanita" atau "olahraga pria" dalam Olimpiade. Meskipun demikian, pada tahun 2008 cabang olahraga yang diperlombakan untuk atlet pria masih lebih banyak dibanding atlet wanita. Dengan penambahan cabang tinju wanita dalam Olimpiade London 2012, diharapkan para atlet wanita akan dapat bersaing di semua cabang olahraga yang sama dengan para atlet pria.[173]
Tiga ajang Olimpiade tidak dirayakan karena peperangan: tahun 1916, Olimpiade dibatalkan karena Perang Dunia I, sedangkan Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin tahun 1940 dan 1944 tidak dirayakan karena Perang Dunia II. Perang Ossetia Selatan antara Rusia dan Georgia meletus pada hari pertama pembukaan Olimpiade Beijing 2008. Presiden Amerika Serikat, George W. Bush dan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin sama-sama menghadiri pembukaan Olimpiade saat itu dan saling mengobrol tentang konflik tersebut pada acara jamuan makan malam yang diadakan oleh Presiden RRT, Hu Jintao.[174] Saat Nino Salukvadze dari Georgia memenangkan medali perunggu dari cabang menembak, dia berdiri di podium kemenangan berdampingan dengan Natalia Paderina, atlet menembak dari Rusia yang meraih medali perak. Dari apa yang dipublikasikan oleh media, dikabarkan kalau Salukvadze dan Paderina saling memeluk di podium setelah upacara penyerahan medali berakhir.[175]
Terorisme juga pernah menghantui penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade München 1972 di Jerman, sekelompok teroris dari Palestinian Black September berhasil memasuki kamp atlet Israel lalu menyandera dan membunuh 11 atlet Israel beserta seorang polisi Jerman. Tragedi tersebut dikenal sebagai Peristiwa München. Atas peristiwa ini, penyelenggaraan Olimpiade saat itu dijeda untuk memberi penghormatan pada para korban dan kemudian dilanjutkan kembali.[176] Dalam Olimpiade Atlanta 1996 di Amerika Serikat, sebuah bom diledakkan di Centennial Olympic Park, menewaskan 2 orang dan melukai 111 lainnya. Pengeboman tersebut di gembongi oleh Eric Robert Rudolph, seorang teroris domestik Amerika yang kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup atas perbuatannya.[177] Tingkat pengamanan dalam perayaan Olimpiade juga semakin diperketat setelah terjadinya serangan 11 September 2001.[178]
Atlet atau tim yang berhasil menempati posisi pertama, kedua dan ketiga dalam Olimpiade masing-masing dianugerahi sebuah medali. Pemenang pertama dianugerahi medali emas, yang betul-betul terbuat dari emas murni sampai Olimpiade Stockholm 1912, setelah itu terbuat dari perak berlapis emas sampai sekarang. Setiap medali emas harus mengandung setidaknya enam gram emas murni.[179] Runner-up atau juara kedua dianugerahi medali perak dan juara ketiga mendapatkan medali perunggu. Dalam cabang olahraga yang memakai sistem gugur (terutama tinju), tempat ketiga biasanya tidak ditentukan dan kedua semifinalis akan mendapatkan medali perunggu. Dalam Olimpiade Athena 1896, hanya medali perak dan perunggu yang diberikan. Format tiga medali ini baru diperkenalkan dalam Olimpiade St. Louis 1904.[180] Sejak Olimpiade London 1948, urutan keempat, kelima, dan keenam diberi sertifikat, yang selanjutnya dikenal sebagai diploma kemenangan. Kemudian, dalam Olimpiade Los Angeles 1984, urutan ketujuh dan kedelapan juga diberi diploma kemenangan. Dalam Olimpiade Athena 2004, penerima medali emas, perak dan perunggu juga dikalungkan bunga zaitun.[181]
Berikut ini merupakan atlet-atlet peraih medali terbanyak berdasarkan perolehan medali emas sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade:
Mengenai perolehan medali, IOC memang tidak mengakui urutan global berdasarkan negara, tabulasi medali ditampilkan sekadar untuk informasi saja. Lebih lanjut, hasil-hasil yang ditampilkan merupakan hasil resmi dan diambil dari "Laporan Resmi" - sebuah dokumen yang diterbitkan untuk setiap Olimpiade oleh Komite Organisasi. Namun untuk Olimpiade-Olimpiade mula-mula hingga Olimpiade Antwerpen 1920, terdapat kesulitan dalam menghitung jumlah medali per negara, karena banyak tim yang mengikutsertakan atlet dari negara-negara lainnya. Tabulasi medali berdasarkan negara ini bersumber dari jumlah medali emas yang diperoleh, dengan medali emas mendapat prioritas lebih tinggi dari perak dan perunggu. Kemenangan beregu dianggap sebagai satu medali saja.[183] Dengan mengacu kepada data yang dirilis oleh Komite Olimpiade Internasional, berikut ini adalah sepuluh negara dengan perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade (hingga tahun 2014), baik Musim Panas maupun Musim Dingin:
Perbanyak Latihan Soal Olimpiade
Cara menang olimpiade selanjutnya yaitu memperbanyak latihan soal matematika. Cara ini cukup efektif untuk membantu kamu menguasai soal-soal olimpiade. Bagaimana tidak, memperbanyak latihan soal olimpiade akan membantu kamu menguasai materi matematika dengan mudah.
Selain itu, mengerjakan latihan soal juga akan mengasah kemampuan dalam menjawab berbagai soal yang bervariasi. Kamu bisa melakukan hal ini secara rutin, mulai dari soal-soal OSN, SBMPTN hingga soal jenis olimpiade. Latihan soal bisa kamu dapatkan dari internet atau sumber lainnya.
Minta Bantuan Tentor atau Guru
Bagi sebagian siswa, matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Hal ini bukan tanpa alasan karena matematika lebih banyak rumus. Banyaknya rumus yang dipelajari dan harus dikuasai membuat sebagian siswa akan merasa kesulitan. Selain itu, soal-soal yang diberikan harus diselesaikan dengan menggunakan hitungan yang membingungkan.
Supaya kamu bisa lebih maksimal dalam mempelajari dan menguasai materi matematika, disarankan untuk meminta bantuan tentor atau guru yang sudah berpengalaman. Kepada tentor atau guru tersebut kamu bisa bertanya semua materi yang belum dikuasai sehingga bisa dipecahkan bersama-sama.
Perbanyak Circle Positif
Meski circle pertemanan terlihat sepele, namun ini merupakan hal yang sangat memberi pengaruh besar. Memperbanyak circle pertemanan yang positif akan membuka peluang Anda untuk menang olimpiade loh.
Yang dimaksud circle positif di sini adalah pertemanan dimana mereka selalu mendukung Anda ketika mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade, atau setidaknya mereka tidak akan mengganggu Anda dengan mengajak Anda melakukan hal-hal lain yang tidak berguna.
Akan lebih baik lagi jika circle pertemanan Anda tersebut adalah mereka yang juga akan mengikuti olimpiade dan sama-sama sedang mempersiapkan diri untuk menang. Dengan begitu, kalian bisa saling mendukung dan saling mengingatkan satu sama lain, belajar bersama tentang materi yang belum mengerti, serta melakukan evaluasi bersama.
Pahami Materi dengan Baik
Untuk bisa menang olimpiade tentu Anda harus memahami seluruh materi dengan baik. Jadi penting untuk tidak hanya sekadar belajar tapi juga benar-benar memahami isi dari materi tersebut. Untuk mempermudah, pelajari setiap konsep-konsep dasarnya.
Logikanya, jika konsep dasar saja Anda belum paham bagaimana dengan materi yang jauh lebih komplek? Yang terpenting lagi, dalam belajar usahakan jangan hanya menghafal. Kembali lagi, pahami saja konsepnya dengan baik. Dengan begitu, ketika ada soal-soal yang keluar sedikit berbeda dengan yang sudah Anda pelajari maka Anda tidak akan terlalu kebingungan.